ADA
CINTA DALAM PERSAHABATAN
Pagi
ituuu.. aku berangkat sekolah. Yaaa... seperti biasa.. aku berangkat bersama
sepeda mini yang sudah lama menemaniku ke sekolah. aku sangat menikmati pagi
ini, karena pagi ini adalah pagi pertama aku masuk sekolah, tepatnya sekolah
menengah pertama. Aku masih duduk di kelas satu. Dan aku banyak mempunyai
temen-temen yang baru, termasuk si Intan sahabatku dari SD. Dengan senyum
bahagia.. aku sapa ketika di depan gerbang sekolah.
Dan kita juga sama-sama
masuk kelas barengan. Tapi sialnya aku tak satu kelas dengan si Intan. Aku
pisah dengan dia. Aku ada di kelas D dan si Intan ada di kelas B. Aku pun
menemukan temen-temen baru, dan ternyata di situu ada si Sari yang dulunya dia
adalah satu sekolah denganku. Aku juga sempat kenalan dengan salah seorang cewek
, dia ulurin tangannya dan bilang...
“ Hy.. namaku Melvy..
kamu siapa..??? “
“ Hy jugaa... nama ku Nisa..
“
“kamu duduk sini aja
sama aku. “
“ Oh ya.. jadi gak papa
nihh,... aku duduk di sini. Soalnya udah pada penuh bangkunya, “
“ iya, dengan senang hati...”
“ Terima kasih yaa...”
“ya...”
Setelah aku berkenalan,
aku bicara banyak tentang Melvy dan aku. Dan ternyata rumah Melvy dekat dengan
rumah tante ku dan dia juga saudaranya tante ku.
Jadi aku dan Melvy,
bisa di bilang masih saudara juga . Aku semakin bahagia... punya temen di kelas
baruku. Sari juga satu kelas sama aku, tapi ternyata dia duduk sama si Dian.
Yang kebetulan dia kenal.
Di situ aku juga deket
sama si Dian. Intan juga punya temen baru namanya Rena, aku pun di kenalin
Intan. Aku gak nyangka, aku punya banyak temen yang semuanya pada baik-baik
sama aku.
Waktu berlalu...
Di kelasku, ada 2 orang
cowok duduk di belakang aku dan Melvy. Namanya .. Rama dan Dika.
Aku
sempat kenalan juga sama mereka, ternyata mereka juga sama-sama asyik anaknya,
mereka lucu... bisa bikin aku dan Melvy ketawa, apalagi si Rama . bener-bener
gookiel abiesss dehh... Aku juga sempat deket sama si Rama , karena aku dan dia
juga ikut salah satu Ekskul yang membuat kita sering banget ketemu dan bareng.
Aku dan Rama juga mutusin
buat Sahabatan. Mungkin hubungan kita akan lenbih Indah bila kita Bersahabat.
Kita sering banget bercanda di kelas hingga membuat Melvy juga ikut ketawa,
yang akhirnya kita sama-sama ketawa. Cerita-cerita lucu Rama membuat suasana
kelas tidak pernah jenuh. Selalu rame karena ulah dan tingkah dia. Padahal dia
juga sering tuhh, dateng terlambat waktu kita tanya ada... saja alasan dia,
yang pastinya lucu. Ada-ada aja kan???
Aku pun mempunyai nama
spesial untuk dia, sebut saja.. “Mbah”.
Lucu sihh tapi unik.Aku
panggil dia dengan sebutan itu.
Waktu bergulir begitu
cepat.. hingga kini saatnya kita menginjak di kelas 2. Aku dan Rama gak lagi
satu kelas, kita pisah kelas. Tapi di Ekskul kita masih tetep bisa barengan.
Anehnya, sekarang Rama sudah banyak berubah sejak dia kenal dan gabung dengan
anak kelas 3. Dia sering cuekin aku, dia sering jauhin aku, hanya karena
temen-temen barunya itu, bisa di bilang , Genk dia gitu...???
Aku sedih.. Rama sudah
tak lagi membuatku senyum di hari-hariku malah bikin kecewa di hati ku.
Dia juga sering gak
masuk sekolah. Tapi setelah aku tau, ternyata selama dia gak masuk sekolah,
buakn karena dia maen, ataupun bolos, tapi dia menjaga Ibunya yang lagi sakit
dan di rawat di luar kota.
Sampai suatu hari, aku
mendapat kabar,....
Kalau Ibunya..
meninggal dunia. Rama sangat terpukul akan itu. Itu terlihat ketika aku ke
rumahnya, untuk melayat. Tapi dia coba’ untuk berlagak lucu di depanku walaupun
sebenarnya dia sangat sedih dan kehilangan sosok seorang wanita yang sangat dia
cintai dan butuhkan di hidupnya. Dia semakin menjadi gak karuan , seperti gak
punya lagi semangat hidup, tapi aku datang, selallu mencoba hibur dia. Aku
berikan banyak semangat baru, dan ternyata.. berhasil... 3 hari kemudian, dia kembali bersemangat
lagi. Walaupun sikap dia ke aku tetep dingin. Aku masih saja sedih dengan sikap
RAMA sekarang ke aku...
“ Rama.. aku kangen
kamu yang dulu, kamu dengan segala keunikan kamu.. Kapan kamu kembali seperti
dulu Ram... aku bener-bener kesepian tanpa kamu, ...”
Walaupun ada Intan,
Dian , dan Rena. Tapi tetep kamu yang ku inginkan ada di sini untukku seperti
dulu..
Beberapa
harii... tiba-tiba saja aku merasakan hal yang belum pernah aku rasa sebelumnya
ke Rama, kalau hanya perasaan sayang seorang sahabat aku memang punya untuk
dia, tapi ini beda, aku merasakan ini seperti jantungku juga ikut ngrasain. Apa
mungkin, aku jatuh cinta ke RAMA... ??? yah.. sepertinya aku memang jatuh cinta
sama dia. Ini terjadi karena aku sering deket dia, dan selalu di samping dia,
ketawa bareng dia, canda bareng dia, dan aku tau semua tentang dia.
Di sekolah, aku sering
gak bisa melihat mata dia dengan lama-lama, senyum dia, gerak-gerik dia, aku
semakin merasa, bahwa jantungku ikut berkata, ikut mengggetarkan sesuatu...
Hingga aku juga merasa
cemburu melihat dia denagn cewe lain. Dan aku sering merindukan dia di setiap
malam-malam ku....
Suatu
hari di sekolah mengadakan Camping ke sebuah Air Terjun . Aku dan Rama juga
ikut. Tak ketinggalan, temen-temen ku juga pada ikut, Intan dan Dian.
Yang laen, pada gak di
bolehin sama orang tua mereka. Aku pun berangkat bersama mereka, tapi aku gak
m,elihat Rama. Ternyata dia dateng telat.
Akhirnya kami pun
berangkat dengan naik mobil.
Rama
terus acuhakn aku, aku gak ngrti dengan perubahan dia padaku. Semua ini membuat
ku bertanya-tanya, apa mungkin aku memang tak pantas lagi bersama dia, apa
mungkin aku harus membencinya.. tapi bagaimana denagan hatiku? Semakin lama,
semakin membuat ku ingin mengungkapkannya ke Rama. Tapi disisi lain aku masih
memikirkan tentang persahabatan kita, yang gak mungkin aku rusak hanya karena
perasaan ku ini saja. Tidak mungkin aku lakukan itu ke Rama.
Ketika hampir sampai
lokasi, kita di suruh jalan kaki. Dan aku lihat Dia menggandeng erat Ella adik
kelas kita, yang juga ikut. Tapi dia
semapt berlagak lucu di depanku, dengan nada kesal aku bilang ke dia...
“ Gak lucu Rama.. !!!”
“Lagian siapa suruh
kamu untuk bilang aku lucu, aku loh, mau hibur Ella.. “
Balas dia, dengan nada
acuhh..!!
Akupun diam dan
meninggalkan mereka,.. Dan sesampainya di lokasi...
Tenda pun di
dirikan,aku pun masuk tenda, karena sudah capek . Tiba-tiba aku melihat Rama
berdua dengan cewe. Cewe itu adalah Ella. Aku sakit hati, aku sangat terpukul
melihat Rama dengannya. Dan aku gak tau, sakit hatiku karena dia sahabatku,
atau karena aku mencintainya...
Malem harinya,, acara
Api Unggunan..
Seruu.. banget, tapi
sayangnya Rama masih juga dingin padaku. Aku coba’ untuk diam, gak bicara sama
sekali, walopun ke 2 temenku, Intan dan Dian. Tiba-tiba saja aku denger, si
Dian bilang ke Rama..
“ Eh Ram.. kamu suka
yah .. sama Nisa.. ??? ”
“ Iyah.. ngaku aja
Ram.. gak papa lagi, sama kita aja kok..??? ” Tambah si Intan dengan senyum dia
,,,,
Tapi Rama tak menjawabnya, dia hanya tersenyum..
Akupun semakin terpukul.. sepertinya,...
Akupun semakin terpukul.. sepertinya,...
Apa yang ku rasa, tak kan terbalaskan oleh Rama...................
Keesokan harinya, acara
pergi ke air terjun. Akupun pergi jalan bersama kedua temen ku.. sesampainya di
air terjun.. jalannya ke bawah, sangat curam .. Tapi aku berjalan sendiri, dan
di situ.. ada si Rama... dia bilang ke aku..
“ Bisa gak...??? Niih..
pegangan aku saja, kalau gak bisa.. ”
“ Gak , terima kasih..
” balasku,
Aku memang sengaja gak
pengen bantuan dia, ternyata akupun terpeleset hampir jatuh.. Diapun menolong
ku. Akupun hnya membalasnya denagn senyum karena malu..
Sejak di lokasi air
terjun aku hanya main-main dengan temen-temenku...
Akupun denger Dian
berbisik dengan lirih, dia berkata ke Rama...
“ Kalau beranii.. kamu
tembak Nisa di sini Ramm.....”
Lagi-lagi Rama tak menjawab..
hanya meninggalkan kita...
Tak lama , acara
selesai. Akupun.. kembali ke Tenda untuk segera berkemas.
Sesaat, ketika aku akan
berkemas... Akupun di minta tolong Ita adik kelas ku, yang kebetulan aku tau
dia.. karena dia juga kenal sama Rama. Dan dulunya.. Rama pernah memperhatikan
dia..., Aku mengantarkan Ita ke Kamar Mandi. Letak Kamar Mandi nya jauh.. Sampe
turun darii lokasi Tenda kita. Ketika sudah selesai, aku dan Ita kembali ..
tapi tiba-tiba saja, di tengah jalan Ita, merintih kesakitan... Dia sakit
perut. Aku coba’ pegang erat tangan dia.. sambil bilang...
“ Pegangan yaa.. “
“ Aku udah gak kuat Ka’
Nisa... “
“ Tahann dulu... aku
minta bantuan “
Kebetulan di deket
situ, ada Rama duduk-dudukan dengan salah satu kakak kelas kita. Aku bilang ke
mereka..
“Eh.. tolongin kita
dong... ?? ”
“ Kenapa Nis...?? ”
Jawab kakak kelas kita..
Ternyata si Rama masih
saja tak memperdulikan kata-kataku.
Kitapun di tolong kakak
kelas itu. Ketika hampir sampai di Lokasi Tenda..
Ita pun jatuh, dan aku
pun juga ikut jatuh karena tanganku, di pegang erat sama si Ita..
Tak lama, ada uluran
tangan.. Dan ternyata.. itu adalah uluran tangan Rama... aku gak tau uluran
tangan itu untuk siapa, untuk aku atau untuk Ita.
Akupun berdiri tanpa
uluran tangannya.. Ita juga aku tolong untuk berdiri. Dann dengan lirih Ita
bilang padakuu..
“ Kenapa tadi gak
menarik uluran tangan ka’ Rama..??”
“ Kan uluran tadi untuk
kamu Taa...????” Jawabku.
“ Engga’ ka’ itu buat
ka’ Nisa... ” Bantah Ita padaku..
“Udah ahh.. gak usah di
bahas lagi tentang dia.. lagi maless aku.. ” jawabku dengan sinis.
Kita pun masuk tenda
dan segera bergegas bersiap-siap untuk pulang. Kami pulang dengan berjalan kaki
hingga sampai di jalan Raya. Dan di tengah perjalanan, aku melihat Rama
berjalan menemani Nur dengan penuh riang, akupun menghampiri mereka aku coba’
untuk meminta tolong ke Rama agar dia mau membawakan beberapa barang ku. Dia
pun mau, tapi gak lama dia pun menaruh barangku di tengah jalan . Aku gak
nyangka perbuatan Rama hingga setega ini ke aku, masihkah dia menganggapku
sahaabatnya???
Dengan sangat terpukul,
akupun mengambil barangku dan aku bergumam dalam hati...
“ sampai setega inikah kamu Rama ke aku...
Seandainya saja kamu tau apa yang sebenernya yang aku rasakan padamu.. aku
sangat menyayangimu Ramaaa.. Tapi dengan kamu berbuat seperti ini ke aku, aku semakin
yakin kalau kamu gak bakalan membalas cintaku... Aku sakiiitt Ram.. kalau kamu
perlakukan aku seperti ini. Sungguh kamu bukan lagi Rama yang dulu... “
Akupun memutuskan untuk
berjalan sendiri tanpa siapapun, mungkin hanya air mata ini , yang temaniku di
sini... Tiba- tiba... Dian dan Intan datang menghampiriku...
“ Kamu kenapa Nisa...???
“ tanya Dian...
“ Iya Nis kamu ada
apaa... kok sampe nangis ginii...??? ” tambah si Intan
“ Dian....
Intaaannn..... “ Belum aku meneruskan berceritaa... air mata ku terus tak henti
mengalir mengingat sikap Rama tadii... sampai-sampai aku gak bisa untuk
bercerita ke mereka.
“ Yah,,,... aku
mengerti yang kamu maksud Nis.. yang sabar yaa.. dia gak pantes dapatkan air
mata dari kamu.. sudah.. gak usah di tangisii... “ Kata Dian berusaha menenangkanku...
“ Iya.. aku yakin suatu
saat dia bakal menyesal udah membuang kamu seperti ini, aku yakin dia bakal
menyadari, dan menyesali atas perbuatan dia” tambah Intan padaku..
“Makasihh yahh.. kalian
membuatku sadar, kalau aku gak seharusnya mengharapkan balasan cinta dari
dia... ”
Akupun tetap memutuskan
untuk berjalan sendiri tanpa siapapun... Mereka juga pergi ninggalin aku
sendiri. Tak lama kemudian....
Tiba-tiba Rama datang
padaku...
“ Nis... kamu
kenapa..???”
“Ada apa kamu, kesini..
mau ngapain..?? belum puas kamu..??? “
“ Aku liat kamu lagi
sedih.. yaaa.. aku takut kamu ada apa-apa..”
“ Peduli apa kamu sama
aku..??? Buaknnya kamu sudah sibuk dengan si Nur..? Aku gak butuh belas kasihan
dari kamu. Aku gak apa-apa.. sekarang aku minta kamu tinggalin aku sendiri..”
Bantahku..
Rama pun pergi.. tanpa menghiraukanku dia melangkah jauh, meninggalkanku...
Aku semakin terpukul dengan sikapnya,,,
sesampainya di rumah aku masih saja teringat sikap Rama ,
dan semua perubahan dia ke aku...
Besoknya.. di sekolah..
Aku liat dia dengan Nur dan Ita.. Aku makin sakit melihat mereka
bahagia.. Aku pun mencoba untuk menghapus semua rasa yang ada untuk Rama di hatiku,
perlahan aku lupakan dia dan semua tentang dia..
Dann... beberapa Minggu kemudiann..
Setelah aku berhasil tak lagi mengingatnya..
Dia datang padaku.. dia ke rumahku.. Untuk
meminta maaf atas semua yang dia lakukan ke aku, dia juga berjanji bakal jadi
sahabatku untuk selamanya (Best Friends Forever)... Aku memaafkan dia dengan
semua salahnya aku juga bilang ke dia, agar dia tak lagi mengulangi ini pada
ku. Kita pun akrab lagi.. Di situ aku merasa kalau parasaanku makin lama makin
membuatku mengatakan yang sebenarnya ke dia.. Tapi apa daya aku gak bisa
mengatakan itu ke dia, sungguh ku tak mampu.. mungkin aku hanya bisa
menyimpannya di dalam hati saja... Dan berharap.. dia akan mengetahuinya
setelah dia yakin akan rasa yang sama seperti ku...
Aku akan memendam rasa ini dalam-dalam hingga dia sendiri yang akan
mencari perasaan ini.. Dan mungkin memang sudah saatnya aku belajar menerima
semuanya...
No comments:
Post a Comment