DI TEPI DANAU CINTA
Di sebuah sekolah yang tak jauh dari
kota...
Siang itu tampak seorang pemuda
menghampiriku, dengan tergesa-gesa...
“Kamu Melin kan...????”
“Iyaa... ada apa yaa, bang... ”
“Tadi ada kakek-kakek datang kemari,
nitipin ini ke kamu..” sambil menyodorkan sebuah kotak makan kecil padaku.
“Oh iya, aku lupa, bekal ku... terima
kasih yaa, bang..”
“Oke, sama-sama..”
Ternyata, tukang kebun sekolahku. Kakek
ku memang sangat perhatian sama aku, bagaimana tidak, aku adalah cucu
satu-satunya beliau, dan mungkin hanya kakek yang mau menemaniku di dunia ini,
karena aku sudah lama yatim-piatu, ayah-ibuku sudah lama meninggal dunia,
kecelakaan. Dan yang mengurus aku sampai aku duduk di bangku SMA pun, kakek
seorang. Aku gak tau, apa jadinya aku, bila tak ada kakek di dunia ini, mungkin
aku sudah menjadi gelandangan di jalan atau di dalam yayasan panti asuhan..??
Aku adalah salah satu siswi SMA
Pelita Bangsa, yang kini duduk di bangku kelas 3. Yang sebentar lagi akan
menghadapi Ujian Sekolah. Padahal sebelumnya, guruku sudah mengingatkan tentang
pembayaran uang sekolahku, tapi ya begituu...aku dan kakek masih nabung-nabung
untuk ngumpulin uangnya. Aku bingung harus bagaimana lagi, kalau tidak segera
akau membayarnya aku akan di keluarkan dari sekolah, karena tunggakan ku juga
sudah mencapai 3bulan. Temen-temen juga pada banyak yang menertawakan akuu..
Dann, akupun pulang sekolah denagn sangat pilu, aku memikirkan tentang uang
sekolah yang harus aku segera lunasi. Tiba-tibaa......
“Lin.. tungguu...??? ”
“Ada apa kamu ke sini..??? mau
menghina aku, karena aku belum bayar sekolah, seperti anak-anak yang
lainnya..???”
“Engga’.. malah justru aku pengen
jadi temeen kamu...”
“Temen
ku..???”
“Iyaa.. Boleh kan, aku jadi temen kamu..??? ”
“Iyaa.. Boleh kan, aku jadi temen kamu..??? ”
Akupun tak
menjawabnya, hanya ku tersenyum, karena dia mau berteman dengan aku, yang hanya
anak orang yang gak punya... Sedangkan dia.. dia anak orang terpandang, terkaya
di kota ini. Dia adalah.. Rino, anak
dari pemilik sekolah SMA Pelita Bangsa. Akupun berteman dengan dia, aku juga
deket dengannya, hingga aku merasakan hal yang aneh di hatiku, mungkin ini
Cinta, karena aku sudah lama dan sering jalan bareng dia, dia juga sering ke
rumahku.. Dan yang paling aku sukai dia sering ngajak aku ke Danau, sebut saja
Danau itu denagn Danau Cinta, karena di situlah aku dan Rino bertukar perasaan
alias kita jadian. Danau Cinta adalah
saksi bisu kisah Cinta kita berdua..
Sejak saat
itu aku dan Rino berjanji, gak akan pernah membagi Cinta kita walau dalam
keadaan apapun. Kita juga gak akan pernah terpisah, walau apapun yang akan
menjadi penghalang hubungan kita. Tapi ternyata bencana itupun datang...
Orang tua
Rino tau hubungn kita berdua, mereka tak menyetujui hubungan kita, karena Rino
tengah dijodohkan dengan Windy, cewek yang sepadan dengan dia, sama-sama dari
orng yang kaya raya. Windy juga temen sekolahku dan Rino. Dia memang sejak dulu
mengharapakan cinta Rino, tapi Rino telah memilihku. Orang tua Rinopun
melakkukan berbagai cara agar aku berpisah dengan Rino, tapi semua itu tak ku
biarkan terjadi.. Dan ternyata, orang tua Rino nekat berbuat jahat. Orang tua
Rino memecat kakek yang bekerja di salah satu perusahaannya, aku juga di
keluarkan dari sekolah...
“Kamu kenapa, Lin..?? ni kakek bawakan maknan buat kamu..”
“Kamu kenapa, Lin..?? ni kakek bawakan maknan buat kamu..”
“Kakek.. ”
“Iyaa.. kamu kenapa..??? Oh iya,, ini
ada uang untuk biaya kamu sekolah,..” denagn air amta di pipiku, akupun bilang
...
“Kakek... Mellin di keluarin dari
sekolah, kek..???”
“Loh, kok bisa..?? ”
“Mellin sudah sangat terlambat bayar
uang sekolah, kek..”
“Ya sudah, mungkin bukan rejeki kamu,
sekolah disana..??? Sudah ya,.. Sebenernya, kakek juga di pecat, dan ini adalah
uang pesangon kakek.”
“Kakek..”
“Sudah.. sudah,,.. kakek tidak
apa-apa, kamu jangan nangis lagi ya..???”
Akupun masuk rumah, daannn keesokan
harinya, Rino meminta aku pergi ke danau Cinta ......................
“Ada apa Rino, kamu bilang ada hal
penting, emang pa??”
“Aku akan pindah ke Ausy Lin.. aku
disuruh mama, untuk meneruskan sekolahku disana..”
“Jadi akmu bakl ninggalin aku..???”
“Bukan ninggalin, cuman untuk pergi
sebentar Lin..”
“Samaa saja...”
“Aku janji, begitu aku selesai
sekolah disana, aku akan kembali untuk kamu Lin...”
Aku hanya bisa terharu dengan semua
yang Rino bilang ke aku, dia juga bilang , aku untuk menunggu dia, sampai dia
kembali, aku pun hanya bisa tersenyum penuh ragu, akankah Rino kembali..??? Dia
juaga berikan kalung berinisial R dan kalung ber inisial M untuk dia
sendiri,sebagai bukti Cinta dia......
“Aku sekalian mau pamit Lin... ”
“Karena nanti sore aku akan
berangkat...”
Akupun memeluk Rino, penuh dengan
keharuan, dan dia pun pergi ninggalin aku sendiri, dan sejak Rino pindah ke
Ausy.. aku jadi sering merenung.. aku takut kehilangan dia.. Aku takut dia tak
kembali untukku..??? Daaaannnnnnnnnnnn..............
2tahun kemudian...
Aku tengah menjadi seorang mahasiswi
di salah satu universitas ternama di kotaku, aku bisa masuk kuliah di temapt
favorit ini dengan beasiswa yang aku punya.. Ketika aku sedang buru-buru..
Duaaaaaakkkkk.... Aku menabrak seorang cowok...
“E, mas.. ati-ati dong, kalau
jalan..??”
“Ma’af gak sengaja.” Jawabnya dengan
tenang..
Akupun kaget bukan main.. Karena dia
adlah Rino...........
“Rino..??? ”
“Apa’an sih, jangan pegana-pegang
dong mbak..???”
“Kamu Rino kan..??? Kamu kapan datang
Rino..?? Kok gak bilang-bilang sama aku....”
“Apa’an sih.. aku gak kenal kamu ...
kenapa kamu bisa tau nama ku,...???”
“Jadi kamu gak kenal aku,..??? aku
Mellin Rino... Pacar kamu...”
“Pacar mana lagi, pacarku cuman satu,
dan itu hanya Windy seorang...”
“Appaaaa....?????”
“Ma’af aku buru-buru... ”
Tiba-tiba saja dia meninggalkanku di
sini... Aku benar-bener gak tau, bagaimana bisa Rino lupa sama aku..??? Akupun
duduk di kantin.
“Rino... kenap kamu begini sama
aku..??? sudah 3tahun ini aku menunggumu disini.. aku sendiri tanbpa kamu , aku
mencoba bertahan karena aku yakin kamu akan kembali untukku,..?? seperti janji
kamu dulu... Tapi kenapa kamu bisa setega ini samaa aku..??”
Gumamku dalm hati..
Tiba-tiba saja aku mendengar Windy
berbicara sama temen deketnya..
“Untung saja, Nis.. waktu dia di
Ausy, dia mengalami kecelakaaan, sehingga sekarang dia mengalami amnesia, dan
gak inget sama si Mellin itu..”
“Iyaa.. untung ya..?? jadi kapan kamu
akan emlaksanakan pernikahan kamu dengan Rino Wind..??”...................
Ternyata Rino mengalami amnesia...
mungkin dia akan mengingatnya, kalau aku berusaha menunjukkan tentang Danau
Cinta padanya.. saat itu juga aku membawanya ke tepi danau cinta.. Aku mencoba
mengingatkan padanya, tentang kisah cinta kita berdua dahulu...
Hingga aku mengajaknya ke Danau
Cinta, aku yakinkan banyak hal tentang masa lalunya denganku.. Aku juga
memperlihatkan kalung tanda cinta kita berdua, dia masih saja tak
mempercayaiku, tetap keras dan bersikap dingin terhadapku.. aku bingung dengan
apa yang dia katakan..
“Aku gak ingat apapun tentang kamu,
dan masalaluku tolong jangan paksa aku, untuk mengingatnya..”
“Tapi Rino.. dulu kamu pernah
berjanji akan kembali padaku, dan akan tepati semua janji kamu, kamu juga
meminta aku agar aku menunggumu.. sekian lama aku menunggumu disini sendiri,
tanpa kamu, tanpa cinta dari kamu, tapi kenapa setega ini kamu ke aku..??
melupakan semuanya.. Aku sangat kecewa sama kamu Rino.. ”
“Aku beneran... gak tahu apapun.. apa
yang terjadi di masalaluku.. aku tak mengingatnya sama sekali..?? Apa kau
yakin, kalau aku adalah Cinta yang kamu bilang itu..????”
“Kamu memang Rino.. tapi kamu bukan
lagi Rino yang ku kenal dulu.. kamu sudah berubah, dan kamu sudah
melupakanku..”
“Aku gak tau.. aku bener-bener minta
maaf sama kamu, maafkan aku...”
Rino pun meninggalkanku di tepi danau
, aku semakin terpukul denger semua pernyataan dari dia, aku tak tau lagi harus bagaimana dia sudah membuatku
hancur.. Penantian yang selama ini aku jaga, dan dengan penuh kesabaran aku
menantinya, tapi tertnyata, dia tak menganggapku lagi, aku tau dia amnesia,
tapi separah itukah, hingga dia tak mengingat sosok aku sama sekali...
Keesokan harinya, aku mendengar
berita, kalau Rino kecelakaan ketika dia pulang dari danau kemarin.. dan
sekarang dia berada di rumah sakit, aku berharap ingatan dia pulih kembali, dan
dia dapat mengingatku lagi, dan semua masa lalu kita berdua.. akupun segera
menyusulnya ke rumah sakit, dan setibanya di sana, Rino mengalami koma. Dia tak sadarkan diri, hingga
membuat hatiku semakin pilu.. aku mencoba menghampiri diaa..
“Rino.. kamu harus bangun Rin.. kamu
harus bangun.. kamu harus tepati semua janji kamu dulu.. aku masih menunggu
kamu disini Rin.. bangun Rin,,,” yang tak terasa juga, air mata ini membasahi
pipiku...
Tak lama, keluarga Rino datang..
Terutama mama dia..
“Nak Mellin..??? maafkan tante ya..??
sudah menganggap kamu tak pantas dengan Rino.. Tante yang salah nak, ternyata
saya buta, lebih melihat harta.. dari pada kebahagiaan Rino. Tante tau, nak
Mellin adalah Cinta sejati Rino, Rino sangat menyayangi kamu nak..??”
“Tante.. saya sudah melupakannya, karena dulu saya menganggap kalau perpisahan saya dengan Rino adalah coba’an untuk kita berdua.. sekarang ijinkan saya menemani Rino, tante.. saya ingin bersamanya...”
“Tante.. saya sudah melupakannya, karena dulu saya menganggap kalau perpisahan saya dengan Rino adalah coba’an untuk kita berdua.. sekarang ijinkan saya menemani Rino, tante.. saya ingin bersamanya...”
“Iya, silahkan nak... ” kata mama
Rino padaku, dengan air mata di wajahnya..
Akupun menemani Rino,
tioba-tiba............
Tangan Rino, bergerak, dia sadar dari
koma..
“Lin......... ” Rintihnya perlahan..
“Rin.. Rino... kamu sadar Rin..??
Iya, ini aku Rin.. kamu sudah mengingatku Rin..?? ” Jawabku dengan penuh
keharuan..
“Iya, Lin.. Aku sudah ingat semuanya
. Aku mau minta maaf sama kamu Lin..??? aku sudah bersikap kasar sama kamu, aku
sudah kembali Lin..?? aku pengen kamu tau, kalau aku masih sayang sama kamu
Lin... aku masih menyimpan Cinta kita berdua, dan semua janjiku Lin.. aku
sayang sama kamu Lin...” Dann.. tak lama.. ketika ku terus memegang tangannya..
tiba-tiba saja, dia melepaskan genggaman tangannya.... Aku bingung, dia tak
sadarkan diri lagi..
Aku semakin terpukul dengan keadaan
dia, dokter pun masuk, untuk memerikasanya kembali,.. dengan sangat terpukul,
airmata ku terus membasahi pipiku.. mengingat akan semua yang pernah Rino
jalani bersamaku..
Dokter pun keluar, dan dengan sangat
berat beliau berkata..
“Maaf mbak, kami sudah berusaha..
tapi Allah berkehendak lain..???”
“Maksud dokter..???”
“Nak Rino meninggal dunia.. Karena
dia banyak kehilangan darah, hingga nyawa dia tak tertolong lagi...”
“Gak.. ini pasti salah dok.. ini
pasti salah.. Rino....................... ”
Aku hanya bisa menerima semuanya,
Rino pergi tanpa dia tau, bagaimana penantian panjangku, dan bagaimana
perjuangan cintaku, menunggunya.. Rino yang selalu kunanti kehadirannya, kasih
sayangnya, juga Cintanya... kini dia pergi meninggalkanku , dan tak kan pernah
kembali, walau aku terus menunggunya...
.... “Rino.. walaupun kamu telah tiada, aku yakin cinta kita masih membawa
kamu dalam kebahagiaan disana.. Bawalah cinta kita dalam hatimu, biarkan cinta
kita tumbuh hanya dalam hti kita berdua.. dan aku akan menjaga cinta kita
sampai aku menjemputmu.. Aku berjanji, takkan membagi cinta ini, walaupun hidup
dalam kesendirian, namun.. aku akan tetap setia............”
TAMAT*