AWAL
MULA BERHIJAB
Saat itu aku berusia 16 tahun. Dimana
masa-masa tersebut adalah biasa dikatakan masa-masa terindah di waktu sekolah.
Saat itu aku duduk di kelas Dua belas. Sekolahku terletak di pinggiran kota
tempat tinggalku. Yang walaupun begitu selalu mendapat perhatian masyarakat
karena terkenal akan kedisiplinannya. Dan hal tersebut memang terbukti, salah
satu contoh kecilnya saja sebuah tata tertib kuno (tata tertib lama) yang
mewajibkan seluruh siswinya untuk berkerudung kecuali non muslim. Saat itu
sekolahku memang selalu mendapatkan pujian akan tata tertib yang indah itu. Aku
sangat menyetujui dan sangat mendukung adanya tata tertib yang seperti ini.
Dengan hal yang seperti ini akan menjadikan seluruh siswa-siswinya menjadi
tertib, dan rapi terlebih pada anak siswinya, yang semuanya kompak berkerudung.
Suatu hari aku pernah melepas kerudung di dalam kelasku, alasanku karena aku
merasa gerah dan ingin membenarkan tatanan kerudungku yang tidak rapi
(berantakan) aku juga tak memikirkan akan sesuatu hal yang membuatku terkena
hukuman. Dan ternyata, belum mencapai 5 menit aku melepas kerudung, aku
kepergok oleh salah seorang guru laki-lakiku, sebut saja namanya Bapak Nur.
“Hai anakku, mengapa kau melepas
kerudungmu ??????? ” sapanya, dengan nada marah !!
“Ampun pak... tadi saya melepasnya untuk
sekedar membenarkan tatanan kerudung saya yang berantakan pak, dan maaf pak
setelah selesai saya ingin memakainya kembali ternyata kerudung itu di buat
mainan oleh teman laki-laki saya, namanya Rudi. Itu dia pak, di pakai sama
anaknya... hehehehe ” jawabku yang dengan nada seraya bercanda.
Ternyata
kerudungku dibawa temanku, Rudi. Dan tak yang tak kalah hebohnya, dia juga
memakai kerudungku, hanya sekedar untuk membuat lelucon aneh di kelas. Tak lama
Pak Nur pun menambahkan kemarahannya...
“Rudi !!! .... kenapa kamu pakai
kerudung teman kamu itu?? Untuk apa ????”
“Maaf
pak, tadi awalnya saya hanya ingin menggoda teman saya pak, saya juga khilaf
pak, dan sekarang saya akan kembalikan kerudungnya ”
“Tidak
perlu !! kamu pakai saja kerudungnya sebagai hukumanmu....!!”
Sorakan
dan tertawa teman-teman sekelaspun terdengar, termasuk aku, hehehehee... habis
temanku lucu dan aneh.
“Dan kamu, karena kamu telah melanggar
peraturan, melepas kerudung di waktu jam sekolah, kamu saya hukum untuk
berjalan ke ruang guru dengan penampilan yang seperti sekarang (tanpa
kerudung). Ayo !! ikut saya !!”
“Tapi
pak....” bantahku, seraya meminta ampun...
“Tidak
ada tapi-tapian...!! ayo !!” jawab bapak Nur dengan nada keras.
“Tunggu
sebentar pak.. Begini pak, saya rasa ini bukan seuttuhnya kesalahan dia, dia
juga tidak salah pak, karena niat dia hanya untuk membenarkan kerudungnya,
kalau menurut saya yang pantas di hukum si Rudi. Karena dia lancang, mengambil
kerudung dia tanpa sepengetahuan dia. Maaf pak, kalau saya lancang. ” Terdengar
salah seorang ketua kelasku berbicara dengan begitu tegasnya, membela anak
buahnya (perempuan).
“Baiklah, untuk kali ini saya bebaskan
dia, dan si Rudi, tapi lain kali hal semacam ini jangan di ulangi. Karena sudah
tidak ada ampun lagi untuk kalian, mengerti.”
“baiklah,
kami mengerti pak...terima kasih pak...” balas ketua kelasku dengan tenangnya.
Sejak kejadian saat itu, membuat
pelajaran kecil yang tak bisa terlupa dalam hidupku, karena berkerudung adalah
suatu kewajiban umat muslim untuk menutup aurat. Dan di sisi lain yang
kebetulan di sekolahku juga mempunyai tata tertib untuk mewajibkan siswinya
berkerudung. Akhirnya setelah aku merayakan ulang tahunku yang genap 17 tahun,
aku pun memutuskan untuk belajar berkerudung / berhijab. Semoga lekas Allah memberikan
anugrah agar aku slalu menjaga auratku. Perlahan, aku mulai belajar berhijab,
hingga aku lulus sekolah, hingga aku mengikuti wisudaku, dan alhamdulillah aku
menjalani prosesi wisuda SMA dengan berhijab. Dan seterusnya hingga kini aku
sangat menyukai model-model terbaru dalam berhijab dan tak banyak juga, aku
koleksi model-model hijab masa kini, karena aku ingin menjadi wanita muslimah
yang berhijab (insyaallah).