KETIKA PERSAHABATAN BERUBAH
MENJADI CINTA ????
Terik matahari ini menembus kulit, menyengat perlahan,
seolah-olah membakar kulitku. Dengan gegapnya aku mengambil sepeda miniku dan
segera aku kayuh menuju jalan pulang ke rumah.. saat itu aku berada di bangku
Sekolah Menengah Pertama. Sekolahku tak jauh dari rumah. Hanya berjarak kurang
lebih 1-3 kilo. Saat itu hari pertamaku masuk sekolah. Disana banyak sekali hal
baru yang aku temukan, terutama TEMAN. Banyak sekali perbedaan –perbedaaan kecil
yang kurasakan. Dan sepertinya aku harus belajar lebih bersosialisasi dengan
orang di sekitarku, terutama teman-teman satu kelasku. Keesokan harinya aku kembali kesekolah,
seperti biasa, aku beraktifitas layaknya anak sekolahan lainnya. Aku juga
berteman dengan banyak anak. Salah satunya adalah Nayla. Sebut saja Nay. Nayla
adalah teman sebangku ku, aku kenal dia karena ternyata rumah dia dengan rumah
saudara ibuku berdekatan, jadi aku lebih dulu mengenal Nayla, walau tak sedekat
sekarang...
Aku
dan Nayla hampir seperti anak kembar. Karena menurut beberapa teman, wajah kita
hampir sama, bahkan guru-gurupun juga bilang demikian. Tapi aku dan Nay
menanggapinya dengan senyum.Nayla anaknya baik, dia walaupun agak tomboy, tapi
seru dan kocak abis...
Bel
pulang sekolah berbunyi...
Teng..Teng..
Teng...
“Tyaaaaaaaaaa.......................... tunggu aku, .........!!” Terdengar salah
seorang perempuan memanggilku dari arah parkiran sepeda.....
“ada
apa Ria ???”
Ternyata si Ria. Dia adalah temen
kecilku. Aku sahabatan dengannya dari mulai kita SD.
“Barengan
dong,,,”
“Ok...”
Aku
pulang dengan Ria, di tengah perjalanan ada Sarah yang sengaja menyusul kita
dengan terburu-buru...
“ehh
dasar kalian yaa... aku di tinggal...” tegur si Sarah dengan nada Be-Te ..
Dia adalah Sarah. Temen sekelasku
yang kebetulan satu desa dengan si Ria.
“uuppppsss
.. maaf lah Sarah.. kita kira kamu uda pulang duluan ?” Jawabku dengan mencoba
menenangkan hati Sarah..
“ya
gk lah,,, aku nunggu kalian tau ???”
“ya
sudah,, ayo kita pulang,,, ”
Kita bertiga pun pulang...
Hari
pun berlalu.. hingga akhirnya aku menemukan teman laki-laki yang tengah akrab
denganku. Dia adalah Rama. Rama anaknya rame, gokil, dan selalu membuat aku tertawa
bahagia jika bersama dia.. Aku dan Rama menjadi dekat, karena kebetulan kita
berdua 1 kelas, dan dia duduk di bangku tepat di belakangku, jadi tak ada
satupun cela yang dapat menghalangi kebersamaan kita untuk berbincang-bincang
atau sekedar bersenda gurau dengan kapanpun kita mau. Hingga aku begitu tahu
banyak tentang diri Rama begitu juga sebaliknya.
Pernah,
suatu ketika aku merasa, kalau aku harus membuat sebuah hubungan dekat
dengannya... Akhirnya aku SAHABATAN dengan Rama. Aku dan Rama sahabatan dari
sejak kelas 7. Persahabatan kita berjalan indah. Layaknya kakak-beradik. Maklumlah
tinggi badanku tak setara dengan dia. Dia lebih mempunyai tinggi badan yang
bagus dari pada aku.. hehehheee...
Semuanya
berlalu begitu indah... Hingga aku
mengikuti salah satu Ekskul di sekolah.
Yaitu aku mengikuti keanggotaan Kepramukaan. Aku tidak tahu, kenapa aku lebih
semangat kalau pada waktu Ekskul yang satu ini aku selalu paling bersemangat
untuk ingin mengikutinya. Pada saat itu aku dan Rama menduduki kelas 8 Sekolah
Menengah Pertama. Hubungan ku dan Rama mulai agak renggang. Aku tak begitu tau
penyebabnya apa? Hingga panggilan sayangku ke dia juga lama kian lama, menjadi
tersebar luas ke orang lain, seperti kakak kelas kita. Terutama anak anggota
Pramuka. Aku mulai penasaran dengan sikap anehnya Rama...
Hingga
suatu ketika aku menjumpai dia bersama adik kelas kita, sebut saja namanya
Sita. Aku kebetulan juga mengenalnya, karena aku dan Sita dulunya pernah satu SD.
Aku melihat keakraban mereka begitu dekat. Canda tawa itu, adalah canda tawa
yang slama ini ku rindu dari sosok Rama padaku.
Sejak
saat itu hatiku terasa ingin mengatakan sesuatu, namun tak mampu untuk
mengungkapnya dengan kata-kata, aku mulai merasakan sakit yang aneh pada
diriku, seperti rasa yang tidak terima akan kenyataan kalau Rama bercanda tawa berduaan,
ketawa lepas, dengan selepas-lepasnya....
Usiaku
terlalu muda, untuk mengenal sebuah JATUH CINTA. Apa itu CINTA dan bagaimana
itu CINTA ?? aku masih belum begitu mengenal dalam tentang arti CINTA. Tapi
yang aku tahu, hati ini meragu, hati ini pilu, hati ini terasa begitu sendu,
ketika Rama menjauh dariku...
Apa
aku salah ????
Tapi
dimana letak kesalahanku ??
Atau
aku lagi dilema??
Karena
saat ini aku sedang dirundung kepada dua pilihan...
Haruskah
aku menyelamatkan Persahabatanku demi Rama, atau berkorkan Perasaanku, dengan
memutuskan persahabatanku dengan Rama.
Sebuah
pilihan yang bagiku sulit untuk diputuskan dengan segera. Karena bagiku, Rama
adalah Sahabatku, aku menyayanginya hingga seperti kakak kandungku sendiri.
Namun angin apa yang mengubah semuanya, aku juga tak begitu tahu, tiba-tiba...
akhir-akhir ini aku sering melamunkannya, merindukannya, sdan merasakan sakit
ketika melihatnya berdua dengan anak-anak perempuan, walaupun hubungan mereka
sebatas teman dengan Rama.
“Aku
gak tahu Rama, apa yang harus aku lakukan.. kian hari, kulihat kau semakin
bahagia diluar sana tanpa aku.. apa kau telah melupakan aku. Aku sahabatmu Ram,
aku yang mengerti keadaanmu... aku yang selalu ada ketika kau dalam suasana
apapun... Tapi entah mengapa, sekarang kau tak ada kabar? Tak ada seorang Rama
yang ku kenal dulu? Aku kehilanganmu Ram... Dan aku sangat merindukanmu...”
bisikku dalam hati...
1tahun
berlalu..
Hingga
akhirnya aku berada di detik-detik akhir dari masa-masa SMPku... Dan perasaan
itu masih saja tersimpan rapi di hatiku. Aku tak tahu apa ini masih bisa
disebut sebuah perasaan CINTA ???????
Rama
terus menjauh dariku, apalagi sejak kepergian ibundanya... Aku pun ikut merasakan
kesedihan yang dialami Rama saat itu...
Tapi
aku tahu Rama adalah anak yang kuat, dia penuh semangat. Keadaan dia yang kini
sangat berbeda dengan Rama yang dulu, penampilannya pun tak se menarik dulu.
Yah, mungkin karena dia cenderung belum bisa menerima kepergian ibunya...
Hingga
suatu ketika, Rama tiba-tiba menyapaku.. Aku dan dia kembali
berbincang-bincang, layaknya dulu awal persahabatan kita, namun apa yang
kurasa, mengapa ku dirundung rasa yanng aneh ketika aku dekat dengannya,
menyentuh tangannya, dan menatap matanya...
Mengapa
hati ini seolah-olah berbicara, berbicara akan semua hal yang dulu terkubur
rapi di dalam.. sesungguhnya perasaan apa ini ??? Mengapa belum juga hilang
perasaan aneh ini?? Sampai kapan, aku juga tak tahu...
Namun
disisi lain, aku sangat bahagia.. SAHABATku yang dulu kembali... aku menemukan
SAHABATku yang dulu lagi... Haruskah aku mengungkapkan semua yang selama ini
terjadi pada hatiku, setelah sekian lama terpendam? Atau kubiarkan saja, hingga
sang waktu yang akan menjawab kegundahan hatiku ??
Aku
tak tahu,,,
Mungkin
aku hanya percaya takdir, semua akan indah pada waktunya....
Hingga
suatu ketika, aku dengar Rama memanggil salah satu cewek yang tengah berada di
dekatnya...
“Sayang...
kenalin.. ini Septya.. Sahabatku...”
“Dan
Tya, kenalin.. dia Fatmah, pacarku...”
Sontak,
bibirku mlongo, bak tersambar petir di siang bolong ???
Akupun
menjulurkan tanganku sembari membalas senyum cewek manis yang berada di sebelah
Rama itu. Dia adalah pacar Rama...
Ampun
TUHAN... Kenyataan apa lagi yang harus aku terima, sekarang... haruskah aku
tetap berdiri tegar, melihat kebahagiaan sahabatku bersama orang lain ????
Haruskah
aku benar-benar mengubur dalam perasaan ini terhadap Rama, yang masih utuh,
hingga kini???????
Ataukah
aku masih harus memperjuangkan Hatiku dan menyakiti hati cewek itu ?
Sungguh
tak mungkin TUHAN...
Yang
harus ku terima adalah kebagiaan ini, kebahagiaan Rama, Fatmah, dan Kebahagiaan
hatiku yang selalu melihat sorot mata itu menjadi berbeda ketika bersama orang
lain??
...............................................
SELESAI
*
No comments:
Post a Comment